Kasih Tuhan Ibu

Isibalo Semibono 265 Izikhathi #Ibu #perjanjian baru #Kasih

75 Izilimi

Ukubukela Okuphelele

Buka Kamuva

Afrikaans Akan Amharic Assamese Bengali British English Bulgarian Burmese Cantonese Cebuano Chewa Croatian Czech Dutch English Fijian Filipino Finnish French German Greek Gujarati Hindi Hungarian Indonesian Italian Japanese Kannada Khasi Khmer Korean Lao Latvian Lingala Luganda Malagasy Malay Malayalam Manipuri Marathi Mongolian Mundari Nepali Odia Oromo Punjabi Polish Portuguese Portuguese(Portugal) Romanian Rukwangali Russian Rwanda Samoan Shona Chinese Sinhala Slovak Southern Sotho Spanish Spanish(Mexico) Spanish(Spain) Swahili Tamil Telugu Thai Tongan Chinese-T Tripuri Turkish Ukrainian Urdu Vietnamese Xhosa Zulu

Subscribe and Like on YouTube

Kasih Tuhan Terkandung dalam Kebenaran Perjanjian Baru Gereja Tuhan

Alasan orang-orang kudus gereja awal memiliki iman yang lebih besar meskipun mengalami banyak penganiayaan dan kesulitan adalah karena mereka menyadari kasih Kristus yang besar melalui pengorbanan-Nya di atas salib dan perjanjian baru dan memberitakan Injil, selalu menyimpan harapan akan Kerajaan Sorga yang kekal di hati mereka.

Awal Injil Dimulai Dengan Menyadari dan Memahami Kasih Bapa dan Ibu

Siapa pun yang melaksanakan Injil demi kepuasan mereka sendiri dengan mudah menjadi lelah dan cepat menyerah, tetapi ketika kita melaksanakan pekerjaan Injil, dengan sepenuhnya menyadari bahwa Bapa Kristus Ahnsahnghong dan Tuhan Ibu menanggung semua dosa kita, kita penuh dengan sukacita dan pengharapan, sama seperti Rasul Paulus.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Yohanes 3:16

Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Seperti ada tertulis: “Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.”
Roma 8:35–39