Saul adalah raja pertama atas Israel.
Tuhan menjadikan Saul raja di saat dia merendahkan dirinya.
Tetapi Tuhan melihat Raja Saul tidak menaati firman Tuhan, dan Dia menyesal karena Dia menjadikan Saul raja.
Di sisi lain, bertentangan dengan Raja Saul, Raja Daud benar-benar mengandalkan Tuhan dan menaati firman Tuhan.
Lalu Tuhan memuji Daud dengan menyebutnya, “Seorang yang berkenan di hati-Ku.” Karena rakyat juga memuji Daud, pikiran-pikiran yang mengecewakan mulai menumpuk di hati Saul. Lalu dia mau membunuh Daud dengan kecemburuan hatinya.
Akhirnya Raja Saul ditinggalkan oleh Tuhan dan mengalami akhir yang menyedihkan.
Bagaimana keadaan kita yang sedang berjalan di jalan iman, mempertimbangkan sejarah Raja Saul ini?
Apakah terkadang anda merasa kecewa dan kesal terhadap saudara-saudari yang berjalan bersama di jalan iman?
Mari kita periksa diri kita sendiri apakah kita berpikiran bahwa kita lebih tinggi daripada orang lain saat kita merasa kecewa terhadap saudara-saudari.
119 Bundang P.O.Box, Bundang-gu, Seongnam-si, Gyeonggi-do, Rep. of KOREA
Telefoni 031-738-5999 Uaealesi 031-738-5998
Ofisa Faauluulu: 50, Sunae-ro, Bundang-gu, Seongnam-si, Gyeonggi-do, Rep. of Korea
Ekalesia Autu: 35, Pangyoyeok-ro, Bundang-gu, Seongnam-si, Gyeonggi-do, Rep. of Korea
Misiona Sosaiete i le Lalolagi Ekalesia a le Atua. Ua taofia aia uma. Faiga Fa'avae Tumaoti